ETNOMATEMATIKA KESENIAN HADROH PADA MATERI BANGUN RUANG
Pendidikan dan budaya adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari, karena budaya merupakan kesatuan utuh dan menyeluruh yang berlaku dalam suatu masyarakat, dan pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap individu dalam masyarakat. Budaya merupakan sistem nilai dan ide yang dihayati oleh sekelompok manusia di suatu lingkungan hidup tertentu dan di suatu kurun tertentu. Budaya sendiri dapat berubah sesuai dengan perkembangan pola pikir masyarakat setempat. Perkembangan peradaban bergantung pada tingkat intelektualitas terkait dengan daya nalar masyarakat, sehingga budaya lebih bersifat dinamis mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan suatu kelompok atau golongan masyarakat.
Etnomatematika di Indonesia sebenarnya bukanlah merupakan suatu ilmu pengetahuan baru melainkan sudah dikenal sejak diperkenalkan ilmu matematika itu sendiri. Hanya saja disiplin ilmu ini disadari setelah beberapa ilmuwan memperkenalkan nama etnomatematika menjadi bagian dari ilmu matematika. Sejak dikenal secara luas, etnomatematika mulai dikembangkan melalui kajian berbagai keilmuan yang relevan. Oleh karena itu kini telah banyak pengembangan etnomatematika terutama pada aplikasi pembelajaran di sekolah-sekolah.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran berbasis budaya, yaitu substansi dan kompetensi bidang ilmu/ bidang studi, kebermaknaan dan proses pembelajaran, penilaian hasil belajar, serta peran budaya. Pembelajaran berbasis budaya lebih menekankan tercapainya pemahaman yang terpadu (integrated understanding) dari pada sekedar pemahaman mendalam (inert understanding). Dengan keterpaduan akan memberikan pemahaman yang komprehensif terhadap keilmuan yang dipelajari. Membuat siswa mampu bertindak secara mandiri berdasarkan prinsip ilmiah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dalam konteks komunitas budaya dan mendorong siswa untuk kreatif terus mencari dan menemukan gagasan berdasarkan konsep dan prinsip ilmiah. Dimana dalam penemuannya manusia dikatakan sebagai Homo Ludens yaitu “makhluk bermain” artinya bahwa manusia merupakan makhluk yang suka bermain atau menciptakan permainan. Dia juga berpendapat bahwa permainan itu lebih tua dari kebudayaan, tiap zaman memiliki tipikal permainannya sendiri yang terkait erat dengan perkembangan budaya masyarakat setempat. Permainan termasuk pada memainkan alat musik tradisional juga merupakan tradisi budaya nusantara yang perlu dipertahankan keberadaannya.
Keberadaan kesenian tradisional juga merupakan warisan budaya yang pada masa sekarang hampir terlupakan oleh generasi-generasi muda. Mendengar kata tradisional saja terkadang seorang anak sudah enggan untuk memainkannya. Hal ini berlaku di pedesaan apalagi di perkotaan. Kesenian hadroh merupakan kesenian musik tradisional yang masuk dan diterima di Indonesia sejak bererapa abad lalu. Keberadaan kesenian hadroh telah menjadi salah satu seni tradisi bagi masyarakat, hingga kini telah tumbuh dan berkembang di wilayah Nusantara. Hadroh adalah alat musik yang cara memainkannya dengan cara dipukul menggunakan tangan maupun jari jemari tangan. Kemudian pengertian lain dari Hadroh adalah sejenis gendang/kendang yang berbentuk bundar dan pipih yang menjadi ciri khas alat musik melayu. Pada umunya hadroh digunakan untuk mengiri musik seperti musik kosidah. Hadroh juga termasuk dalam keluarga perkusi karena cara memainkannya dipukul seperti perkusi-perkusi lainnya.
GAMBAR ALAT MUSIK HADROH :
Hasil eksplorasi bentuk etnomatematika pada kesenian alat musik hadroh telah menggunakan konsep dasar geometri yang diterapkan dalam pembuatannya. Hadroh merupakan alat musik perkusi yang tergolong pada kelompok membranophone atau alat musik yang sumber bunyi berasal dari membran atau kulit binatang seperti sapi, kambing. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam, bingkainya terbuat dari kayu yang melingkar dengan diameter antara 25-30 cm satu sisi ditutup dengan kulit binatang yang telah disamak dan dipaku pada pinggir bingkainya. Ada hadroh yang bingkainya diberi variasi kepingan-kepingan logam sebanyak 3-4 buah keping di sekeliling hadroh sehingga menimbulkan bunyi gemerincing saat dimainkan.
Bangun yang memiliki sisi lengkung berbentuk kurva tertutup sederhana yakni bangun datar segi banyak berupa lingkaran pada bentuk fisiknya. Selain itu juga menerapkan konsep bangun ruang prisma segi banyak yaitu prisma dengan tutup dan alas lingkaran yang biasa dikenal dengan bangun ruang tabung. Limas segi banyak atau yang familiar dengan sebutan kerucut juga digunakan dalam mendukung bentuk dan penampilan alat hadroh.
Komentar
Posting Komentar